1.
Peranakan Ettawa (PE)
Kambing
peranakan ettawa (PE) merupakan hasil persilangan antara kambing jamnapari
(ettawa) dengan kambing kacang pada masa penjajahan Belanda. Kambing PE telah
beradaptasi dengan baik pada kondisi tropis basah di Indonesia. Namun sistem
perkawinan yang tidak terkontrol pada kambing ini mengakibatkan besarnya
variasi fenotipe (penampakan luar) dan genotipe (genetik) dari kambing PE ini,
seperti PE ras Kaligesing dan PE ras Senduro serta ras kambing PE yang lainnya.
Kambing
yang memiliki dwifungsi sebagai pedaging dan perah ini sangat popular sehingga
memiliki permintaan pasar yang sangat tinggi dan banyak dibudidayakan bahkan
hingga luar negeri. Telah banyak kontes yang dapat memilih kambing peranakan
ettawa terbaik di kelasnya.
2.
Jamnapari (Ettawa)
Kambing
jamnapari (ettawa) berasal dari daerah Jamnapari, India. Kambing ini
didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan untuk
memperbaiki produktivitas kambing lokal. Produktivitas susu pada kambing ini
cukup tinggi hingga 3 liter/hari pada kondisi baik.
3.
Peranakan Saneen
Jenis
kambing peranakan saneen adalah jenis kambing perah yang cocok di iklim tropis
dan produktivitas susunya yang terbaik dibanding jenis kambing lainnya.
4.
Peranakan Anglo-Nubian
Kambing
ini selain sebagai kambing perah yang baik juga sebaik kambing pedaging yang
baik pula karena tubuhnya yang juga besar. Kambing cenderung tahan terhadap
iklim Indonesia.
5.
Boer
Kambing boer merupakan
kambing tipe pedaging yang sesungguhnya, karena mampunyai pertumbuhannya yang
tinggi mencapai 300 gram/hari dan karkasnya mencapai 50% dari berat tubuhnya.
Kambing boer adalah satu-satunya tipe pedaging yang sudah diimpor ke Indonesia.